BANYUMAS GELAR KENDURI NUSANTARA
Banyumas pun tak mau ketinggalan dari Solo, Pati dan Magelang, menjelang pemilu tanggal 17 April 2019, sejumlah masyarakat menggelar Kenduri Nusantara yang di adakan pada tanggal 8 April 2019 di Bumi Perkemahan Kendalisada, Kalibogor, Kabupaten Banyumas, Jawa tengah.
Koodinator Kenduri Nusantara Banyumas, Mulyono mengatakan, kegiatan bertema "Eling-eling Sapa Eling Baliya Maning" ini digelar untuk menjaga keutuhan NKRI menjelang pelaksanaan Pemilu 2019. Eling-eling Sapa Eling Baliya Maning sendiri mengandung arti mengajak masyarakat untuk ingat kepada jati diri masing-masing sebagai orang Banyumasan yang selalu guyub rukun.
Acara diawali dengan pentas kesenian tradisional ebeg dan lengger,gending calung Banyumasan, kemudian dilanjutkan dengan mengarakan gunungan dari berbagai desa, pemotongan tumpeng dan ditutup dengan doa bersama. Kegiatan yang dihadiri para tokoh agama, ulama,santri, budayawan, seniman dan masyarakat umum ini bertujuan untuk menjaga NKRI dari perpecahan agar pemilu 2019 berlangsung secara aman, tertib dan damai. Dalam kegiatan ini masyarakat diminta menggunakan pakaian adat serta menanggalkan seluruh atribut partai politik.
Sebagai wujud kebersamaan masyarakat berbondong-bondong membawa tumpeng, takir ( nasi yang dibungkus daun pisang ) serta berbagai hasil bumi, yang dibentuk menjadi gunungan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut serta dalam acara tersebut, beliau mengatakn budaya kenduri, kepungan, takiran, tumpengan dan sejenisnya supaya terus dilestarikan dan dijadikan tontonan untuk masyarakat sekitar. Hal ini merupakan tradisi yang sangat baik karena didalamnya ada rasa kekeluargaan, gotong royong dan kebersamaan.
Usai doa bersama, warga yang hadir bersama-sama dengan gubernur, bupati dan pejabat lainnya makan tumpeng bersama-sama. Bapak Gubernur Ganjar juga ikut membagikan takir nasi kepada masyarakat yang hadir. Acara kemudian ditutup dengan berebut gunungan hasil bumi di halaman pendopo Bumi Perkemahan Kendalisada Banyumas.
Koodinator Kenduri Nusantara Banyumas, Mulyono mengatakan, kegiatan bertema "Eling-eling Sapa Eling Baliya Maning" ini digelar untuk menjaga keutuhan NKRI menjelang pelaksanaan Pemilu 2019. Eling-eling Sapa Eling Baliya Maning sendiri mengandung arti mengajak masyarakat untuk ingat kepada jati diri masing-masing sebagai orang Banyumasan yang selalu guyub rukun.
Acara diawali dengan pentas kesenian tradisional ebeg dan lengger,gending calung Banyumasan, kemudian dilanjutkan dengan mengarakan gunungan dari berbagai desa, pemotongan tumpeng dan ditutup dengan doa bersama. Kegiatan yang dihadiri para tokoh agama, ulama,santri, budayawan, seniman dan masyarakat umum ini bertujuan untuk menjaga NKRI dari perpecahan agar pemilu 2019 berlangsung secara aman, tertib dan damai. Dalam kegiatan ini masyarakat diminta menggunakan pakaian adat serta menanggalkan seluruh atribut partai politik.
Sebagai wujud kebersamaan masyarakat berbondong-bondong membawa tumpeng, takir ( nasi yang dibungkus daun pisang ) serta berbagai hasil bumi, yang dibentuk menjadi gunungan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut serta dalam acara tersebut, beliau mengatakn budaya kenduri, kepungan, takiran, tumpengan dan sejenisnya supaya terus dilestarikan dan dijadikan tontonan untuk masyarakat sekitar. Hal ini merupakan tradisi yang sangat baik karena didalamnya ada rasa kekeluargaan, gotong royong dan kebersamaan.
Usai doa bersama, warga yang hadir bersama-sama dengan gubernur, bupati dan pejabat lainnya makan tumpeng bersama-sama. Bapak Gubernur Ganjar juga ikut membagikan takir nasi kepada masyarakat yang hadir. Acara kemudian ditutup dengan berebut gunungan hasil bumi di halaman pendopo Bumi Perkemahan Kendalisada Banyumas.
Seru juga ya kendurinya acaranya unik dan mempertahankan budaya juga
BalasHapus